Batas
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,
bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi
Aku suka sekali puisi ini! Aan Mansyur memang punya daya tariknya sendiri hingga bisa diajak bekerja sama dengan Riri Riza juga Mira Lesmana. Memang, di 'Ada Apa Dengan Cinta' sendiri, sosok Chairil Anwar seakan melekat begitu kuat pada sosok Rangga. Namun mas Aan sukses memotret Rangga seakan-akan fisiknya ada di New York. Jujur, ini adalah puisi favoritku dibandingkan 30 puisi lainnya. Indah luar biasa. Terlebih, aku berkaca-kaca pas dengar suara Nicholas Saputra baca ini! Suara beratnya.... buat aku seakan mau dibacakan puisi sebelum tidur terus-terusan.
Di baris terakhir puisi yang memang dengan sengaja aku pisahkan dari baris lainnya sendiri merupakan kalimat yang paling menohok buat aku. Bagaimana dapat kurasakan penyesalan yang begitu dalam di situ.
Cinta mas Aan. Aku cinta hurufkecil sejak masih aktif di Twitter. Dan memang cara dia menumpahkan rasa lewat kata patut diberi ratusan ribu ibu jari.
No comments:
Post a Comment