Dengan sampainya mentari ke peraduan, kutuliskan
kalimat-kalimat sederhana tumpahan hati tertuju pada kamu, sosok yang sama
dengan pengendali pikiran.
Aku terus mendekap rembulan dan sang bintang yang bercengkrama dengan bulir-bulir rindu mengudara bagai lukisan langit yang berbingkai indah.
Suatu ketika, Tuhan menulis puisi tentang kesedihan. Dilemparkan olehNya ke dunia, kemudian terciptalah kita.