Sunday, 9 February 2014

Arctic Monkeys dan Aku



Tak peduli semainstream apapun Arctic Monkeys beberapa tahun belakangan ini, gue seakan ikut meramaikan pesta hadirnya kegemilangan album AM kuartet indie rock asal Sheffield, Inggris ini.





Meski harus diakui kalo kenorakan fans cewek Tumblr yang teralu mengkultuskan sosok Alex Turner atau hanya tahu lagu Do I Wanna Know tapi segala pakai tee atau totebag dengan cover album AM memang sedikit membuat risih. Gue memang bukan fans Arctic Monkeys sejak album pertama mereka dengan lirik tentang keresahan anak muda haus kebebasan, neither or fans baru mereka yang gila akan lirik cinta-cintaan mereka di AM.

Gue tahu Arctic Monkeys sendiri 2012-an, album 'Suck It and See' dari salah satu internet friend gue yang emang suka banget sama band-band indie. Tapi, emang, style Alex Turner itu idaman wanita sekali! Hahaha. Dengan ketampanan wajah wajar dia digilai banyak perempuan. But Arctic Monkeys is not just Alex Turner. Klise. Tapi, lagi, memang Alex, Matt, Nick, dan Jamie berbagi peran sama rata dalam meracik musik Arctic Monkeys.

Kita sendiri gak bisa memaksa AM untuk bertahan dengan pakem awalnya, karena bagaimanapun juga dunia musik sudah ditelan komersialisasi, popularitas, dan uang. Mereka tentu butuh secarik dollar untuk terus bertahan hidup.

Pos ini maksudnya apa, ya?
Gak tau juga, deh. Intinya finally gue menggunakan 'gue' di blog ini :p Dan mau sedikit meramaikan isi blog yang isinya sampe sekarang belum pernah berbobot juga =w= Rencananya, sih, mau buat review album AM yang more like fangirling over the lyrics.

No comments:

Post a Comment